Ketika menyebutkan kata api, maka hal yang sering terlintas dalam pikiran adalah merah membara. Namun jika kita melihat api lebih seksama, baik itu yang dihasilkan lilin, kompor listrik, maupun mesin las, akan terlihat struktur warna yang berbeda meski dari satu sumber yang sama.
![]() |
Nyala warna api beraneka ragam |
Oleh: Alfin Hidayat
“Bagi mereka lapisan-lapisan dari api di
atas mereka dan di bawah merekapun lapisan-lapisan (dari api). Demikianlah
Allah mempertakuti hamba-hamba-Nya dengan azab itu. Maka bertakwalah kepada-Ku
Hai hamba-hamba-Ku.”
(QS. Az Zumar: 16)
Ketika
menyebutkan kata api, maka hal yang sering terlintas dalam pikiran adalah merah
membara. Namun jika kita melihat api lebih seksama, baik itu yang dihasilkan
lilin, kompor listrik, maupun mesin las, akan terlihat struktur warna yang
berbeda meski dari satu sumber yang sama.
Ada merah, biru, kuning, putih,
bahkan hitam. Dan masing-masing memiliki tingkat panas yang tak serupa. Lantas
mengapa bisa demikian? Lantas apa hubungannya dengan ayat yang disebutkan di
atas?
Fisika dan kimia
Api
terjadi dari reaksi pembakaran senyawa yang mengandung oksigen (O2). Jika suatu
reaksi pembakaran kekurangan oksigen, maka efisiensi pembakaran berkurang dan
menghasilkan suatu senyawa karbon seperti asap atau jelaga. Lilin yang mati
karena ditutup dengan gelas juga merupakan contoh reaksi yang kekurangan
oksigen. Reaksi pembakaran merupakan reaksi oksidasi, yaitu reaksi yang
mengalami kenaikan bilangan oksidasi.
Ini
artinya, reaksi pembakaran selalu melepaskan elektron. Ketika suatu reaksi
melepaskan elektron, maka terjadi pelepasan energi yang menyebabka emisi cahaya
api tergantung besar atau kecilnya energi yang dimiliki elektron.
Hal ini juga
terbukti dengan nilai entalpi energi reaksi pembakaran yang selalu negatif.
Entalpi energi adalah jumlah energi dalam suatu sistem dengan tekanan tetap.
Sebenarnya yang diukur adalah perubahan entalpi dalam suatu reaksi kimia,
sedangkan entalpinya sendiri tidak dapat diukur.
Dalam
pemaparan Sains.me dijelaskan, faktor yang memengaruhi warna nyala api adalah
faktor fisika (yaitu suhu) dan faktor kimia (yaitu zat yang megalami reaksi).
1. Api Merah
Api
berwarna merah / kuning ini biasanya bersuhu dibawah 1000 derajat celcius. Api
jenis ini termasuk api yang “kurang panas” dikarenakan jarang atau kurang
sering digunakan di pabrik-pabrik industri baja / material. Kalau pada
matahari, api ini berada pada bagian paling luarnya, yaitu bagian yang paling
dingin.
2. Api Biru
Api
berwarna biru merupakan api yang mungkin sering kita jumpai di dapur. Biasanya
api ini sering kita lihat di kompor gas. Rata-rata suhu api yang berwarna biru
kurang dari 2000 derajat celcius. Api ini berbahan bakar gas dan mengalami
pembakaran sempurna. Jadi tingkatan api biru diatas merah.
3. Api Putih
Ini
merupakan api paling panas yang ada di bumi. Warna putihnya itu dikarenakan
suhunya melebihi 2000 derajat celcius. Api inilah yang berada di dalam inti
matahari, dan muncul akibat reaksi fusi oleh matahari. Api ini paling banyak
digunakan di pabrik-pabrik yang memproduksi material besi dan sejenisnya.
4. Api Hitam
Ketika
kita melihat nyala api lilin atau kompor bunsen dengan seksama, maka ada
perbedaan spektrum warna di dalamnya. Definisi
warna hitam pada spektrum warna cahaya adalah sebenarnya ketiadaan
cahaya, jadi kelihatannya transparan.
Dalam
pengamatan nyala api pada lilin, pada bagian pangkal api akan terlihat nyala
api yang nyaris transparan. Nah, api inilah yang disebut api hitam karena pada
spektrum warna cahaya, warna hitam didefinisikan sebagai ketiadaan cahaya, maka
pada api terlihat transparan.
Warna api juga dipengaruhi oleh zat yang
mengalami reaksi pembakaran. Pada pembakaran sodium akan menghasilkan warna
oranye, pembakaran stronsium klorida mengahasilkan warna merah, pembakaran
kalium nitrat menghasilkan warna ungu, pembakaran boron menghasilkan warna
hijau, pembakaran tembaga menghasilkan warna biru, dan sebagainya.
Beda warna beda panas
Begitulah
mengapa api bisa berwarna-warni. Metode ini juga yang digunakan dalam teknologi
pembuatan kembang api. Kembang api dapat memancarkan api dengan warna-warni
yang indah karena merupakan campuran berbagai macam unsur kimia yang akan
memberikan warna-warna berbeda jika mengalaim reaksi pembakaran.
Dan keberadaan
ini sekaligus menjelaskan seperti apa yang tertera dalam surat Az Zumar ayat 16
di atas, bagaimana warna api itu dapat berbeda-beda yang juga memiliki kadar
panas tak sama pula.
Hal
ini sama Ketika para ilmuwan mempelajari api dan hubungan antara temperatur dan
mereka menemukan bahwa warna api adalah merah, kemudian jika ditinggikan
suhunya maka warna api akan menjadi putih dan jika dinaikkan lagi suhunya maka
warna api akan berubah menjadi hitam. Nabi saw telah menyebutkan fenomena ini,
adanya perubahan warna api! Nabi Muhammad SAW bersabda;
“Api dinaikkan suhunya selama seribu
tahun sampai berubah menjadi merah, lalu dinaikkan lagi selama seribu tahun
hingga berubah menjadi putih, kemudian dinaikkan lagi selama seribu tahun
sampai menghitam, dan itulah yang disebut dengan hitam legam”. (HR. At-Tirmidzi).
Video pilihan:
Video pilihan: