Pepatah Jawa juga mengandung unsur dan nilai-nilai gotong-royong, kemanusiaan, spiritualitas yang terkonsepsikan dalam sebuah frasa yang bersumber dari kebudayaan, adat istiadat dan kehidupan luhur.
![]() |
Beta Wijaya |
Oleh: Beta Wijaya
(Pengamat Ekonomi UMKM Barisan Nusantara)
KANDANK WARAK - Pepatah merupakan paribahasa yang mengandung nasehat. Beragam pepatah muncul di masyarakat seiring perkembangan peradaban. Salah satunya pepatah Jawa, pepatah Jawa memiliki karakteristiknya tersendiri yang berisikan nasehat para sesepuh orang Jawa terdahulu.
Pepatah Jawa juga mengandung unsur dan nilai-nilai gotong-royong, kemanusiaan, spiritualitas yang terkonsepsikan dalam sebuah frasa yang bersumber dari kebudayaan, adat istiadat dan kehidupan luhur.
Sehingga sangat tepat jika selalu dijadikan sebagai pandangan atas pembentukan karakteristik ideal dalam berbangsa.
Tentunya kearifan lokal dalam bentuk pepatah ini mampu sebagai acuan dalam pembangunan karakteristik terkait dalam bentuk kegiatan ataupun profesi apapun. Seperti diaplikatifkan untuk memahami bagaimana menjadi seorang pemimpin, seorang ahli agama, seorang guru, bahkan seorang pelaku dunia usaha.
Tulisan ini akan lebih membahas terkait aktualisasi serta relevansinya pepatah Jawa dalam membangun karakteristik berdasar kearifan lokal untuk para pelaku usaha.
Pelaku usaha tentunya harus mempunyai sebuah prinsip pandangan karakteristik sebagai upaya penguatan mental dalam menghadapi segala tantangan yang bersifat kompleks. Pembangunan karakteristik ini tak kalah pentingnya dengan kekuatan modal usaha, ataupun kepandaian ilmu manajemen dalam menjalankan usaha.
Tanpa karakteristik yang kuat akan sangat percuma mempunyai segalanya, banyaknya pelaku usaha yang gagal dipertengahan jalan hanya karena lemahnya daya tahan dan minimnya akibat tidak punya jati diri, integritas atau kartakteristik yang kuat sehingga mentalpun lemah menghadapi tantangan-tantangan entah itu persaingan, kecakapan stratetegis dan lain sebagainya.
Berikut ini beberapa pepatah jawa yang harus dimiliki dan diaktualisasikan oleh pelaku usaha:
Pertama, Utha Utuhu Goleki Selaning Garu.
Pepatah tersebut terkait dengan pencapaian keuletan dalam mencari berbagai kesempatan, jika di terjemahkan dalam makna etimologi dalam bahasa Indonesia; Utha Uthu: selalu berusaha, Goleki Selaing Garu: mencari sebuah celah pada Garu (alat berbentuk garpu besar untuk menggali tanah).
Sebagai terjemahan terminologisnya atau secara meaning yaitu selalu berusaha dalam rangka mencari peluang ataupun kesempatan untuk penghidupan yang bahagia.
Pepatah ini mengajarkan seorang pelaku usaha harusnya ulet, peka dan cermat dalam usaha mencari peluang untuk kemajuan usaha yang sedang dijalankannya. Tentunya peluangdalam tafsir pelaku usaha secara teknisnya seperti kesempatan memasarkan usaha, kesempatan efisiensi produksi, kesempatan efektifitas produksi, dan lain sebagainya.
Kedua, Sabar Iku Ingaran Mustikaning Laku
Pepatah tersebut terkait tentang penguatan rasa sabar, dan secara artinya yaitu bertingkah laku mengedepankan kesabaran adalah sebuah jalan hidup yang indah. Sebagai pelaku usaha tentu sikap sabar ini sangatlah penting dan harus selalu didasarkan pada setiap langkah, karena dalam berwirausaha tidak selalu mendapatkan kemudahan, segala tantangan dan cobaan pasti ada.
Ketika kuatnya rasa sabar tertuangkan dalam prinsip diri maka tidak akan cepat menyerah dalam menghadapi segalanya. banyaknya pengusaha yang berjatuhan karena kurangnya rasa sabar sehingga melunturkan semangat struggle dan menjadikan lemahnya effortuntuk bertahan dalam tekanan setiap permasalahan.
Ketiga, Gusti Paring Dalan Kanggo Uwong Seng Gelem Ndalan
Pepatah ini mengajarkan tentang spiritualistas atau hubungan vertikal kegiatan manusia dan Tuhannya, yang mana dalam pepatah ini bermaknakan bahwa Allah Tuhan Yang Maha Esa akan selalu memberi jalan keluar dalam menghadapi sebagai persoalan bagi setiap siapa saja yang mau berusaha untuk berjuang.
Tentunya semangat spriritualisme sangatlah penting bagi pelaku usaha, karena hal inilah yang menjadikan jiwa pelaku usaha akan selalu kuat dan semangat berkobar dalam setiap langkah menjalankan usahanya. Dengan penanaman pepatah ini dalam diri pelaku usaha akan memberi dampak selalu yakin dengan segala upayanya karena setiap jalan dan upaya yang ditempuh ada Tuhan yang selalu memberikan keberkahan atas perjuangannya.
Ketiga pepatah jawa tersebut haruslah tertanam pada setiap individu pelaku usaha dan menjadi bekal karakter yang luhur, dalam bekal penguatan karakter yang ulet untuk mencari setiap kesempatan, bekal untuk sabar dalam menjalankan usaha, bekal spiritualitas yakin bahwa selalu ada Tuhan disetiap jalan yang ditempuh.
Jika pesan pepatah tersebut diaktualisasikan dalam konsep dasar karakteristik pelaku usaha maka akan menjadikan pelaku usaha dengan pribadi yang ulet, cerdas, kuat dan religius. (Red)
Video pilihan: